Coba hitung berapa orang yang sedang pegang dan memainkan hand phone sepanjang perjalanan anda dari mulai keluar rumah sampai ke tujuan anda. Bayangkan, begitu luar biasanya kemajuan teknologi dan life style mempengaruhi kehidupan dunia. Bahkan (boleh dikata) telah merusak tatanan sopan santun budaya timur. Coba perhatikan di dalam suatu keluarga yang mempunyai anak yang sudah sekolah di level SMP, masuk rumah, simpan barang2 atau tas, dan langsung asik dg HPnya. Tidak ada komunikasi antar keluarga. Bahkan pada saat orang tua sedang memberikan nasihat kepada anaknya, anaknya sibuk dengan HPnya. Di Kantin atau cafe sambil makan tidak lupa mainan HP. Di saat meeting di kantor, meeting penting atau tidak, ada pesan masuk darimana saja pasti dibuka, tidak peduli yang bicara pimpinan atau bukan. Apakah ini life style atau kampungan..?
Bagaimana menurut pendapat anda.?
Kamis, 22 Maret 2012
Selasa, 20 Maret 2012
Coretan...Manusia dengan 2 nyawa
Cukup ekstrim mungkin aku menyebut ini tapi yang aku maksud dengan judul di atas adalah orang-orang tidak mengabaikan keselamatan dirinya sendiri. Banyak contoh kisah-kisah heroik dari orang-orang yang berjuang untuk dirinya dan orang lain.
Tapi coretanku ini kebalikan dari cerita heroik, cenderung konyol menurutku. Mari kita simak ceritanya. Sejalan dg berkembangnya ekonomi, banyak kemudahan2 yg diperoleh, salah satunya adalah pembelian sepeda motor.
Banyak penawaran2 yg menggiurkan dari uang muka sekian rupiah sampai tanpa uang muka. Akibatnya...jumlah pemakai kendaraan roda 2 ini tumbuh pesat, tapi sayangnya pertumbuhan ini tdk diimbangi dengan pertumbuhan mental dan sopan santun berkendaraan (baik pengguna roda 2 maupun 4). Hal ini terlihat setiap hari, bagaimana tanpa ada beban dan takut mengambil jalur orang lain yang berlawanan, menyerobot traffic light, mendahului dari sebelah kiri dan sebagainya. Inilah yg menjadi concernku, mereka koq ga takut yah kehilangan nyawa, luka2 akibat kecelakaan dan kerugian akibat berlalu lintas. Tapi percayalah ini masalah waktu, suatu saat akan berubah membaik, karena aku yakin tidak semua seperti ini. Percayalah..masih banyak orang yang baik di negeri ini.
Tapi coretanku ini kebalikan dari cerita heroik, cenderung konyol menurutku. Mari kita simak ceritanya. Sejalan dg berkembangnya ekonomi, banyak kemudahan2 yg diperoleh, salah satunya adalah pembelian sepeda motor.
Banyak penawaran2 yg menggiurkan dari uang muka sekian rupiah sampai tanpa uang muka. Akibatnya...jumlah pemakai kendaraan roda 2 ini tumbuh pesat, tapi sayangnya pertumbuhan ini tdk diimbangi dengan pertumbuhan mental dan sopan santun berkendaraan (baik pengguna roda 2 maupun 4). Hal ini terlihat setiap hari, bagaimana tanpa ada beban dan takut mengambil jalur orang lain yang berlawanan, menyerobot traffic light, mendahului dari sebelah kiri dan sebagainya. Inilah yg menjadi concernku, mereka koq ga takut yah kehilangan nyawa, luka2 akibat kecelakaan dan kerugian akibat berlalu lintas. Tapi percayalah ini masalah waktu, suatu saat akan berubah membaik, karena aku yakin tidak semua seperti ini. Percayalah..masih banyak orang yang baik di negeri ini.
Sabtu, 10 Maret 2012
Coretan...Di suatu resepsi pernikahan
Pesta…itulah kesan setiap ada undangan resepsi pernikahan, hari ini saya menghadiri 2 undangan sekaligus dan dua tempat yang sama, hanya berbeda gedung. Wow..benar-benar pesta. Dan setiap menghadiri undangan ada hal yang selalu mengganggu pikiranku, sedih, gembira dan menyesalkan.
Ada satu hal yang selalu saya perhatikan dalam setiap undangan yaitu makan. Pastinya ada beberapa stand makanan yang tersedia, biasanya lebih dari 5 stand. Pada umumnya resepsi pernikahan di mulai pada pukul 11.00 (kalau siang hari) dan pukul 18.30 (untuk yang malam hari). Pada saat pembawa acara mempersilakan kepada undangan yang datang untuk dimulainya acara ucapan selamat kepada pengantin, maka yang terjadi (kebanyakan) adalah menuju kepada stand makanan bukannya menuju ke tempat pelaminan untuk mengucapkan selamat, ini yang masalah pertama….Sepertinya makan adalah yang utama dalam menhadiri resepsi pernikahan. Apakah ini salah..?
Yang kedua….pada saat mengambil makanan, pada umumnya mengambil dalam jumlah yang banyaaak, apakah ini salah..? Tidak juga. Yang menggelitik pikiranku adalah kenapa mengambil banyak-banyak kalau tidak dihabiskan..? Kalau dihabiskan dan tidak dibuang, no problemo ….! Tapi pada kenyataannya, banyak makanan yang dibuang. Dan yang lebih aneh lagi….sudah tidak dihabiskan, ambil lagi di stand yang lain dan ga habis lagi….mungkin sampai beberapa kali…ANEH..!
Mungkin yang ada dalam pikiran mereka adalah :
“Saya sudah memberikan uang, maka saya harus memperhitungkan uang yang saya berikan dengan makanan yang nanti diambil.”
It’s okay punya pikiran demikian, tapi masalahnya kenapa harus dibuang-buang makanannya. Ambil makanan sesuai dengan pikiran akal sehat, karena masih banyak di daerah lain yang kelaparan.
Coretan....Pinggir traffic light.
Gak tau sapa yg bener sapa yg salah. Seperti kita ketahui bersama, setelah berlakunya undang-undang lalu lintas dan jalan raya yang baru banyak sekali kita temukan kejadian yg menurut saya menggelikan dan mengesalkan.
Coba perhatikan di sekitar traffic light, di dalam undang-undang yg baru disebutkan bahwa untuk pengendara yg akan belok kiri tidak boleh langsung belok kiri, "melihat rambu apakah boleh belok kiri atau tidak" (isi tepat dari undang2 ini terus terang saya belum baca, cuma katanya begitu). Nah yg menggelikan adalah pada saat berada di traffic light dan tidak ada rambu boleh belok atau tidak, saya berhenti (karena aturannya memang begitu). Beberapa menit setelah berhenti, pasti ramai bunyi klakson mobil atau motor dari belakang...tooootttt...tuuuuutttt...teeeettt...brrrooooootttt...!!! Detik pertama kedua ketiga keempat kelima aku tetap tidak bergeming karena saya mematuhi peraturan lalu lintas....tapi detik kemudian setelah mendengar klakson brroooooottt....! Dengan sangat hati2 aku melaju dg manis....fuuuuiiiihh...! Sedih dan menyenangkan hehe...
Aku ga habis pikir..sebenernya aku yg salah atau mereka yg bener...? Yg pasti yg bener adalah 2+2=4. Titik
Coba perhatikan di sekitar traffic light, di dalam undang-undang yg baru disebutkan bahwa untuk pengendara yg akan belok kiri tidak boleh langsung belok kiri, "melihat rambu apakah boleh belok kiri atau tidak" (isi tepat dari undang2 ini terus terang saya belum baca, cuma katanya begitu). Nah yg menggelikan adalah pada saat berada di traffic light dan tidak ada rambu boleh belok atau tidak, saya berhenti (karena aturannya memang begitu). Beberapa menit setelah berhenti, pasti ramai bunyi klakson mobil atau motor dari belakang...tooootttt...tuuuuutttt...teeeettt...brrrooooootttt...!!! Detik pertama kedua ketiga keempat kelima aku tetap tidak bergeming karena saya mematuhi peraturan lalu lintas....tapi detik kemudian setelah mendengar klakson brroooooottt....! Dengan sangat hati2 aku melaju dg manis....fuuuuiiiihh...! Sedih dan menyenangkan hehe...
Aku ga habis pikir..sebenernya aku yg salah atau mereka yg bener...? Yg pasti yg bener adalah 2+2=4. Titik
Minggu, 04 Maret 2012
Coretan...Coretan malam 5 Maret 2012
Pukul 22.55, di saat malam semakin beranjak gelap dan sunyi, terpikir olehku untuk membuat satu blog lagi, blog yang satu ini dibuat untuk mengakomodir segala pikiranku. Kadang dalam setiap perjalanan waktu, ada hal-hal yang perlu disharing, baik masalah yang ada di seputar pekerjaanku, seputar lingkungan kerjaku bahkan seputar jalan yang setiap hari aku lalui. Banyak aku temukan sesuatu yang menurutku perlu dikeluarkan dalam pikiranku, proses ini perlu aku lakukan karena ini salah satu cara untuk mengurangi beban yang semakin penuh dalam otakku. Penuhnya pikiranku tidak menjadi suatu keberatan tapi aku nikmati, kenikmatan yang aku dapatkan ini aku salurkan dalam tulisan. Jadilah blog ini, aku namakan Kumpulan Coretanku.
Mudah-mudahan dengan tulisanku menjadi inspiratif untuk orang lain yang membacanya atau bahkan untuk diri sendiri bagaimana "rasa" ini menjadi sensitif.
Semoga...!
Mudah-mudahan dengan tulisanku menjadi inspiratif untuk orang lain yang membacanya atau bahkan untuk diri sendiri bagaimana "rasa" ini menjadi sensitif.
Semoga...!
Langganan:
Postingan (Atom)